Natasha Julliannah's blog
![]() " naughty by nature " |
refresh
profile
tutorial
affies
twitter
follow
Untukmu :')}
Monday, January 21, 2013 | 1/21/2013 04:52:00 AM | 0Comment
Adakah engkau disana sepertiku
Memasuki dunia hayalanku yang mencaci Aku berhayal berduaan dengan mu Dimana aku dapat tertawa bersamamu, menggenggam tanganmu
Wahai cintaku disana
Mengapa kau tak mengenaliku Kau tak tahu apa yang ada di hatiku Kau tak tahu jika aku memandingi wajah indahmu
Adakah engkau disana sepertiku
Yang tidak sadarkan diri akan cinta yang bersemi Yang tak mampu mengucapkan kedalaman kerinduan Saat berhadapan dengan mu
Aku yang terkurung di ruang cinta dan kerinduan ku
Tak dapat berucap padamu, bahkan walau telah menyentuhmu Setiap menatap matamu terasa menusuk ke jantung hati ku Engkau cintaku, cinta terpendamku Engkau rinduku, rindu tak bertuanku.
Akan ke manakah angin melayang
Tatkala turun senja nan muram Pada siapa lagu kuangankan Kelam dalam kabut rindu tertahan
Datanglah engkau berbaring di sisiku
Turun dan berbisik tepat di sampingku Belenggulah seluruh tubuh dan sukmaku Kuingin menjerit dalam pelukanmu
Akan kemanakah berarak awan
Bagi siapa mata kupejamkan Pecah bulan dalam ombak lautan Dahan-dahan di hati berguguran
Rindu adalah tali yang tak pernah putus
Merentang di tiang hati, di tiang mimpi Kadangkala di singgahi burung yang mengelakkan kabut Pada pagi dingin yang mengaburkan sinar matahari
Rindu adalah tiang yang tak pernah tumbang
Tegak dilorong kehidupan, disepanjang labuh usia Disitu tergantung lampu kenangan dan ingatan Biarpun hari semakin tua dan kelam sudah bermula
Rindu adalah lorong yang tak pernah tertutup
Dari musim ke musim ia menjadi laluan Pengembara yang mencari cintanya yang hilang Disitu rumput yang telah lama bertukar warna Bunga dan daun silih berganti segar dan kuncup
Rindu adalah musim yang tak pernah tentram
Resah datang gelisah berulang mengusik nasib Hanya dzikir dan do’a menjadi penawar mereda pedih dan sakit Dan sesekali puisi menjadi nyanyian yang mengharukan Dalam senyap air mata perlahan-lahan menitik |